Home » Articles posted by Endang Suryana (Page 2)

Author Archives: Endang Suryana

Archives

March 2024
M T W T F S S
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031

Pertemuan 5 Angka Index

Pertemuan minggu ini. Silakan buka materi I N D E X

Pertemuan 7 Latihan Soal (Kisi-Kisi UTS)

Silakan berlatih menjawab soal berikut I N I

Selamat Berlatih

Pertemuan 6 Skala Pengukuran dan Variabel Penelitian

Pengertian Variabel Penelitian
Sebelum masuk ke pembahasan skala pengukuran, maka ada hal yang perlu diketahui tentang apa yang akan Anda ukur.

Dalam sebuah penelitian, maka kita pasti menentukan terlebih dahulu variabel penelitian, yang berarti variabel apa yang akan diukur. Untuk itu, mari kita ketahui terlebih dahulu apa itu variabel.

Variabel Penelitian adalah suatu atribut, nilai atau sifat dari objek penelitian (individu atau kegiatan) yang memiliki variasi tertentu antara satu objek dengan objek lainnya.

Umumnya variabel penelitian akan ditentukan oleh seorang peneliti untuk dipelajari dan digali Informasi dari objek tertentu yang kemudian ditarik kesimpulannya.

Pengertian variabel sendiri menurut Wikipedia adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi fokus di dalam suatu penelitian

Contoh Variabel Penelitian
Misalkan objek penelitian Anda adalah warga Desa Sugihrejo, yang akan diteliti tingkat pengeluaran per bulannya.

Kemudian Anda menentukan variabel apa saja yang akan digali dari mereka. Misalnya usia, jenis kelamin, besar pendapatan, dan sebagainya. Nah inilah yang disebut variabel penelitian Anda.

Pengertian Skala Pengukuran
Skala pengukuran adalah sebuah acuan yang digunakan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam satuan alat ukur.

Dengan menggunakan skala pengukuran, maka alat ukur yang digunakan akan menghasilkan data kuantitatif.

Setelah proses pengukuran yang menghasilkan data kuantitatif yang berupa angka-angka tersebut baru lah kemudian ditentukan analisis statistik yang cocok untuk digunakan.

Di dalam ilmu statistik, skala pengukuran dibagi menjadi 4, yaitu sebagai berikut:

Skala Nominal
Skala nominal merupakan skala pengukuran paling sederhana atau tingkatannya paling rendah di dalam suatu penelitian.

Pada skala nominal ini, peneliti akan mengelompokkan objek, baik individu atau pun kelompok kedalam kategori tertentu dan disimbolkan dengan label atau kode tertentu.

Kemudian, angka yang diberikan kepada objek hanya memiliki arti sebagai label atau pembeda saja dan bukan untuk menunjukkan adanya tingkatan.

Agar lebih paham, berikut ini ciri-ciri dari skala nominal:

Kategori data bersifat mutually exclusive (setiap objek hanya memiliki satu kategori saja).
Kategori data tidak memiliki aturan yang logis (bisa sembarang).
Contoh Skala Nominal
Contoh pertama, contoh yang paling umum digunakan yaitu variabel jenis kelamin. Jenis kelamin akan dibedakan menjadi Laki-laki dan Perempuan.

Dalam hal ini, hasil pengukuran tidak memiliki tingkatan tertentu. Artinya laki-laki tidak lebih tinggi daripada perempuan, atau sebaliknya.

Di dalam sebuah penelitian, biasanya akan diberi simbol angka sebagai pembeda, misal jenis kelamin laki-laki diberi simbol angka 1, jenis kelamin perempuan diberi simbol 0. Simbol angka disini hanya untuk membedakan saja, tidak menunjukkan bahwa 1 lebih besar dari 0 dan sebagainya.

Contoh kedua, misal nama kota lahir. Ada yang Bandung, Jakarta, Surabaya, Bogor, dan lain lain. Hal ini hanya untuk pembeda saja, tidak menunjukkan tingkatan tertentu. Dengan kata lain, orang yang lahir di Bandung bukan berarti lebih baik dari Bogor atau yang lainnya.

Contoh ketiga, misalnya menjelaskan agama, ada Islam, Kristen, Hindu, Budha, Katolik. Ini hanya bersifat membedakan saja

Skala Ordinal
Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang sudah menyatakan peringkat antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan juga tidak harus sama.

Skala ordinal ini memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada skala nominal, karena skala ini tidak hanya menunjukkan kategori saja tetapi juga menunjukkan peringkat.

Di dalam skala ordinal, objek atau kategorinya disusun berdasarkan urutan tingkatannya, dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya,

Ciri-ciri dari skala ordinal antara lain:

kategori data saling memisah.
kategori data ditentukan berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang dimilikinya.
kategori data dapat disusun sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki.
Contoh Skala Ordinal
Contoh pertama, contoh pada variabel sikap seseorang terhadap suatu pernyataan, sikap tersebut berupa sangat setuju, setuju, biasa saja, tidak setuju, sangat tidak setuju.

Pada variabel sikap ini dari sangat setuju ke sangat tidak setuju menunjukkan kategori dan memiliki tingkatan.

Di dalam sebuah penelitian, kategori tersebut bisa disimbolkan dengan angka, misal angka 5 untuk sangat setuju, angka 4 untuk setuju, angka 3 untuk biasa saja, angka 2 untuk tidak setuju, dan angka 1 untuk sangat tidak setuju.

Contoh kedua, misal dalam variabel nilai huruf mutu pada perkuliahan, yaitu nilai A, B, C, D, dan E. Pada nilai ini menunjukkan tingkatan bahwa nilai A lebih besar dari B, dan seterusnya.

Skala Interval
Skala Interval merupakan skala pengukuran yang bisas digunakan untuk menyatakan peringkat untuk antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan pun sudah jelas, hanya saja tidak memiliki nilai 0 (nol) mutlak.

Skala interval ini bisa dikatakan berada diatas skala ordinal dan nominal. Besar interval atau jarak satu data dengan data yang lainnya memiliki bobot nilai yang sama. Besar interval ini bisa saja di tambah atau dikurang.

Berikut ini adalah ciri-ciri dari skala interval:

Kategori data memiliki sifat saling memisah.
Kategori data memiliki aturan yang logis.
Kategori data ditentukan skalanya berdasarkan jumlah karaaktristik khusus yang dimilikinya.
Perbedaan karakteristik yang sama tergambar dalam perbedaan yang sama dalam jumlah yang dikenakan pada kategori.
Angka nol hanya menggambarkan satu titik dalam skala (tidak memiliki nilai nol absolut).
Contoh Skala Interval
Contoh pertama, contoh yang paling umum pada skala interval adalah suhu. Misalkan suatu ruangan memiliki suhu 0C, ini bukan berarti bahwa ruangan tersebut tidak ada suhunya.

Angka 0C disini merupakan suhu, hal ini dikarena pada skala interval 0 (nol) bukanlah nilai yang mutlak.

Contoh kedua, jam 00.00 bukan berarti waktunya kosong atau tidak ada nilainya, karena jam 00.00 sendiri masih menunjukkan waktu dimana jam 00.00 sama dengan jam 12 malam.

Skala Rasio
Skala rasio adalah skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran yang bisa dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan.

Skala rasio merupakan tingkatan skala paling tinggi dan paling lengkap dibanding skala-skala lainnya. Jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak. Nilai nol mutlak berarti benar-benar menyatakan tidak ada.

Contoh Skala Rasio
Contoh pertama, misal tinggi badan Agung adalah 190 cm sedangkan tinggi badan Vatinson adalah 95 cm. Pada situasi ini dapat dikatakan bahwa jarak tinggi badan Vatinson dengan Agung adalah 95 cm. Bisa juga dikatakan bahwa tinggi badan Agung 2 kali tinggi badan Vatinson.

Contoh kedua, misalkan nilai ujian matematika Tono adalah 50, sedangkan nilai Toni adalah 100. Ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai Toni adalah 2 kali nilai Tono.

Pertemuan 4 Menghitung Mean dan Modus Statistika

PERHITUNGAN STATISTIK

1. Rata-rata atau Mean adalah ukuran statistik kecenderungan terpusat sama halnya seperti Median dan Modus. Rata-rata ada beberapa macam, yaitu rata-rata hitung (aritmatik), rata-rata geometrik, rata-rata harmonik dan lain-lain. Tetapi jika hanya disebut dengan kata “rata-rata” saja, maka rata-rata yang dimaksud adalah rata-rata hitung (aritmatik).

Untuk lebih jelasnya silakan buka Materi RATA-RATA HITUNG (MEAN)

2. Median adalah nilai tengah dari data yang telah disusun berurutan mulai dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar. Secara matematis median dilambangkan dengan Me. Untuk lebih jelasnya silakan buka Materi M E D I A N

3. Modus (mode) adalah penjelasan tentang suatu kelompok data dengan menggunakan nilai yang sering muncul dalam kelompok data tersebut. Atau bisa dikatakan juga nilai yang populer (menjadi mode) dalam sekelompok data. Untuk lebih jelasnya silakan buka Materi M O D U S

Pertemuan 3 Rentang – Range

Dalam statistika, jangkauan sebuah kumpulan data dikenal sebagai selisih antara nilai terbesar dan terkecilnya. Yang harus Anda lakukan untuk mencarinya adalah dengan menyusun kumpulan angka tersebut dari yang terkecil hingga yang terbesar dan mengurangkan nilai terkecilnya dari nilai terbesarnya.
Langkah

Gambar berjudul Find the Range of a Data Set Step 1
1. Susunlah sekumpulan angka dari yang terkecil hingga yang terbesar. Misalkan kumpulan data Anda terdiri dari angka-angka berikut: {7, 8, 65, 8, 4, 7}.

Yang harus Anda lakukan adalah menulis ulang angka-angka ini dari yang terkecil hingga yang terbesar untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang data yang Anda kerjakan. Susunannya akan terlihat seperti ini: {4, 7, 7, 8, 8, 65}.

Gambar berjudul Find the Range of a Data Set Step 2
2. Identifikasi angka-angka terkecil dan terbesarnya di dalam kumpulan data. Dalam kumpulan data yang Anda kerjakan, angka terkecilnya adalah 4 dan angka terbesarnya adalah 65. Angka-angka ini pasti berada di sisi ujung (depan atau belakang) kumpulan data karena Anda menyusun ulang angka-angkanya dari yang terkecil hingga yang terbesar.

Gambar berjudul Find the Range of a Data Set Step 3
3. Kurangkan angka yang terkecil dari yang terbesar. Sekarang, yang harus Anda lakukan hanyalah mengurangkan angka yang terkecil, yaitu 4, dari angka yang terbesar, yaitu 65. 65-4 = 61.

Gambar berjudul Find the Range of a Data Set Step 4
4. Tulislah jangkauan Anda. “61” melambangkan jangkauan dari kumpulan data tertentu ini. Tugas Anda sudah selesai. Jika ingin mencari jangkauan (range) sebuah fungsi, Anda harus mengikuti proses yang sedikit lebih rumit. Meskipun demikian, hanya linilah yang perlu Anda lakukan untuk menghitung jangkauan suatu kumpulan data.

Tips
Berlatih akan membuat perhitungan ini mudah.
Gunakan kalkulator jika dibutuhkan.

Pertemuan 2 Penyajian Data Statistik

Penyajian data statistik adalah suatu bentuk penataan data statistik agar data statistik lebih mudah dipandang dan mudah dipahami oleh pengguna data. Tujuannya adalah adalah agar data statistik mudah dimengerti, mudah dianalisis, sehingga proses pengambilan kesimpulan dan keputusan berdasarkan data menjadi lebih akurat.

Penyajian data statistik biasanya terdiri dari dua bentuk, yaitu:

Penyajian data dalam bentuk tabel
Penyajian data dalam bentuk grafik
Tabel biasanya menyajikan data dalam bentuk kolom dan baris sedangkan grafik menyajikan data dalam bentuk gambar visual. Kedua bentuk penyajian data tersebut akan dijelaskan pada ulasan di bawah ini.

Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel
Komponen-komponen yang biasanya harus ada dalam tabel adalah judul tabel, judul kolom, judul baris, sel-sel tabel dan sumber data.
Tabel baris kolom adalah tabel yang terdiri dari baris dan kolom.
1. Jenis tabel baris kolom yaitu:
Tabel Satu Arah
Tabel Dua Arah
Tabel Tiga Arah

2. Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan tabel baris kolom yang memiliki karakteristik sendiri yaitu penyajian data dengan 2 faktor atau 2 variabel. Setiap variabelnya terdiri dari beberapa ketegori bisa dalam bentuk baris, kolom, dan total. Data yang terdiri dari dua variabel, dengan variabel yang satu terdiri dari bb kategori dan lainnya terdiri atas kk kategori, sehingga dapat dibuat tabel kontingensi berukuran b \times kb×k dengan bb menyatakan baris dan kk menyatakan kolom.

3. Penyajian Data Dalam Bentuk Grafik
Grafik adalah bentuk penyajikan data statistik berupa gambar-gambar visual. Oleh karena itu penyajian data menggunakan grafik akan mempermudah dalam penyampaian sebuah data.
Pengguna data akan lebih mudah memahami keadaan data yang ditampilkan melalui grafik daripada tabel karena manusia cenderung lebih menyukai sesuatu yang disampaikan secara visual daripada melalui kata-kata.
Ada banyak jenis penyajian data dalam bentuk grafik. Berikut akan disajikan hanya beberapa bentuk saja.
1. Grafik Batang
Grafik batang merupakan grafik yang terdiri batang-batang. Grafik batang dapat digambarkan secara vertikal maupun Horizontal. Grafik batang terdiri dari dua bagian yaitu grafik batang tunggal (single bar chart) dan grafik batang ganda(multiple bar chart). Grafik batang lebih cocok menggambarkan data yang menunjukkan kuantitas atau data yang bertujuan memberikan perbandingan sebuah rangkaian data
2. Grafik Garis
Grafik garis adalah grafik yang posisi titik-titiknya dihubungkan dengan garis-garis saja. Grafik garis dibuat dengan 2 sumbu XX yang menunjukkan bilangan bersifat tetap, seperti tahun, ukuran dan lainnya. Sementara pada sumbu YY ditempatkan bilangan yang sifatnya dapat berubah-ubah seperti jumlah, harga dan lainnya.
Biasaya grafik garis digunakan untuk melihat perkembangan suatu data dari waktu ke waktu, misalnya perkembangan harga emas setiap hari, perkembangan inflasi setiap bulan dan lain-lain.
3. Grafik Lingkaran
Grafik lingkaran merupakan sebuah grafik yang berbentuk lingkaran yang dibagi-bagi menjadi beberapa irisan. Umumnya digunakan untuk menyajiakan data dalam bentuk persentase.
Untuk membuat grafik lingkaran, gambarkan sebuah lingkaran kemudian bagi menjadi beberapa sektor. Tiap sektor berisi kategori data yang terlebih dahulu diubah kedalam format derajat. Dianjurkan titik pembagian mulai dari titik tertinggi lingkaran.
4. Scatter Plot
Scatter plot adalah kumpulan data yang terdiri atas dua variabel dapat dibuat dalam sumbu koordinat yang merupakan kumpulan titik-titik yang terpencar dan garis penghubung antara titik-titik dihilangkan maka disebut scatter plot. Scatter plot adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara dua kelompok data yang jumlahnya sama.Tujuannya untuk melihat pola hubungan antara 2 variabel apakah linier atau non linier atau tidak berhubungan sama sekali.
5. Histogram dan Poligon Frekuensi
Histogram adalah suatu daftar distribusi frekuensi yang disajikan dalam bentuk grafik yang dibangun oleh persegi panjang dengan lebar yang sama dan berimpit. Dari sebuah histogram kita dapat membuat poligon frekuensi yang merupakan garis patah-patah yang menghubungkan setiap titik tengah atas persegi panjang histogram.

SELANJUNYA SILAKAN BUKA MATERI D A T A S T A T I S T I K

Pertemuan 1 Statistik Deskriptif

Statistika adalah ilmu yang mempelajari mengenai perencanaan, pengumpulan, pengolahan, analisis, penyajian dan interpretasi data serta pengambilan keputusan berdasarkan data. Statistika merupakan cabang dari ilmu matematika. Beberapa ilmu dasar dari statistika adalah ilmu peluang atau probabilitas, kalkulus dan aljabar.

Statistika secara umum terbagi dalam dua jenis, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif berhubungan dengan penataan, peringkasan dan penyajian data, sedangkan statistik inferensial berhubungan dengan pengujian dan penarikan kesimpulan berdasarkan data dan hipotesis.
Statistik deskriptif adalah salah satu bagian dari ilmu statistika yang berhubungan dengan aktivitas penghimpunan, penataan, peringkasan dan penyajian data dengan harapan agar data lebih bermakna, mudah dibaca dan mudah dipahami oleh pengguna data. Statistik deskriptif hanya sebatas memberikan deskripsi atau gambaran umum tentang karakteristik objek yang diteliti tanpa maksud untuk melakukan generalisasi sampel terhadap populasi.

Kegiatan dalam statistik deskriptif meliputi pengumpulan, pengelompokan dan pengolahan data yang selanjutnya akan menghasilkan ukuran-ukuran statistik seperti frekuensi, pemusatan data, penyebaran data, kecenderungan suatu gugus data dan lain-lain. Selain itu, agar data lebih mudah dibaca dan dipahami maka data dapat diringkas dalam bentuk tabulasi atau disajikan dalam bentuk grafik atau diagram. Penggunaan grafik dan diagram dimaksudkan agar data yang disajikan lebih menarik dan lebih komunikatif.

Pengumpulan dan Penataan Data

Berdasarkan sumbernya, data statistik tergolong kedalam menjadi 2 jenis, yaitu data sekunder dan data primer. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, sedangkan data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek penelitian.

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan 4 metode, yaitu sensus, survei, registrasi dan eksperimen. Keempat metode pengumpulan data tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

1. Sensus

Sensus adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pendataan secara lengkap terhadap seluruh unit populasi.

Kelebihan:

1.Cakupannya lengkap.
2.Bebas dari kesalahan pengambilan sampel (sampling error).
3.Dapat dijadikan sebagai kerangka sampel induk untuk kegiatan survei.

Kelemahan:

1.Kesalahan tidak dapat diukur.
2.Boros waktu, tenaga dan biaya.
3.Karakteristik objek penelitian yang dicakup biasanya tidak terlalu banyak.

2. Survei

Survei adalah pengumpulan data hanya pada sebagian unit populasi. Sebagian unit populasi tersebut disebut juga dengan sampel.

Kelebihan:

1.Kesalahan dapat diukur.
2.Dapat digunakan untuk menguji kualitas sensus dan registrasi.
3.Hemat waktu, biaya dan tenaga.
4.Kegiatan pendataan lebih mudah.
5.Karakteristik yang dicakup lebih banyak dan rinci.

Kelemahan:

1.Memerlukan kerangka sampel jika tujuan penelitian adalah untuk mengeneralisasi sampel terhadap populasi.
2.Biaya untuk mendapatkan kerangka sampel sangat besar.
3.Terdapat kesalahan sampling (sampling error).

3. Registrasi
Registrasi adalah pencatatan secara terus menerus, misalnya pencatatan kelahiran, kematian dan migrasi yang dilakukan pemerintah.

Kelebihan:

1.Hemat biaya.
2.Data yang diperoleh lebih aktual.
3.Registrasi lebih baik daripada survei maupun sensus apabila terdata dengan lengkap, misalnya seluruh penduduk melaporkan setiap kejadian kelahiran, kematian dan migrasi.

Kelemahan:

1.Informasi yang diperoleh tidak terlalu banyak.
2.Sangat sulit mengumpulkan data secara lengkap karena membutuhkan kesadaran seluruh penduduk.

4. Eksperimen
Eksperimen adalah pengumpulan data dengan melakukan percobaan.

Kelebihan:

1.Perencanaan sangat sistematis dan hasilnya lebih akurat.
2.Peneliti dapat memanipulasi variabel-variabel yang diinginkan.

Kelemahan:

1.Waktu yang dibutuhkan lebih lama.

PERHITUNGAN STATISTIK

1. Rata-rata atau Mean adalah ukuran statistik kecenderungan terpusat sama halnya seperti Median dan Modus. Rata-rata ada beberapa macam, yaitu rata-rata hitung (aritmatik), rata-rata geometrik, rata-rata harmonik dan lain-lain. Tetapi jika hanya disebut dengan kata “rata-rata” saja, maka rata-rata yang dimaksud adalah rata-rata hitung (aritmatik). Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada pertemuan ke 4

2. Median adalah nilai tengah dari data yang telah disusun berurutan mulai dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar. Secara matematis median dilambangkan dengan Me. Untuk lebih jelasnya Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada pertemuan ke 4

3. Modus (mode) adalah penjelasan tentang suatu kelompok data dengan menggunakan nilai yang sering muncul dalam kelompok data tersebut. Atau bisa dikatakan juga nilai yang populer (menjadi mode) dalam sekelompok data. Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada pertemuan ke 4

Kajian Pustaka

METODOLOGI PENELITIAN

Pengertian dan Definisi Kajian Pustaka

(Pertemuan 7)

Pengertian dan Definisi Kajian Pustaka dalam Penelitian

Dalam penelitian, kajian pustaka digunakan untuk mengkaji, menelaah dan juga sebagai dasar penguat dari penelitian yang akan diadakan. Apakah penelitian itu bernilai ataukah tidak biasanya dapat dilihat dari seberapa jauh dan seberapa runtut kajian pustaka yang disusun oleh peneliti.

Berkaitan dengan hal itu, Nazir (2005: 93) menyatakan bahwa studi kepustakaan atau studi literatur, selain dari mencari sumber data sekunder yang akan mendukung penelitian, juga diperlukan untuk mengetahui sampai ke mana ilmu yang berhubungan dengan penelitian telah berkembang, sampai ke mana terdapat kesimpulan dan generalisasi yang pernah dibuat sehingga situasi yang diperlukan diperoleh.

Sedangkan menurut Nyoman Kutha Ratna dalam Prastowo (2012: 80), kajian pustaka memiliki tiga pengertian yang berbeda.

  1. Kajian pustaka adalah seluruh bahan bacaan yang mungkin pernah dibaca dan dianalisis, baik yang sudah dipublikasikan maupun sebagai koleksi pribadi.
  2. Kajian pustaka sering dikaitkan dengan kerangka teori atau landasan teori, yaitu teori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian. Oleh sebab itu, sebagian peneliti menggabungkan kajian pustaka dengan kerangka teori.
  3. Kajian pustaka adalah bahan-bahan bacaan yang secara khusus berkaitan dengan objek penelitian yang sedang dikaji.

Menurut Pohan dalam Prastowo (2012: 81) penyusunan kajian pustaka memiliki tujuan untuk mengumpulkan data dan informasi ilmiah berupa teori-teori, metode, atau pendekatan yang pernah berkembang dan telah di dokumentasikan dalam bentuk buku, jurnal, naskah, catatan, rekaman sejarah, dokumen-dokumen, dan lain-lain yang terdapat di perpustakaan. Kajian ini dilakukan dengan tujuan menghindarkan terjadinya pengulangan, peniruan, plagiat, termasuk suaplagiat.

Dasar pertimbangan perlu disusunnya kajian pustaka dalam suatu rancangan penelitian menurut Ratna dalam Prastowo (2012: 81) didasari oleh kenyataan bahwa setiap objek kultural merupakan gejala multidimensi sehingga dapat dianalisis lebih dari satu kali secara berbeda-beda, baik oleh orang yang sama maupun berbeda.

Baca: Pengertian Variabel dalam Penelitian

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas kajian pustaka dapat disimpulkan sebagai bahan bacaan, bahan rujukan, landasan teori yang berkaitan dengan objek penelitian yang pernah dibuat dan didokumentasikan yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian yang dikaji.

Cara Menyusun Kajian Pustaka

Menjadi suatu keharusan yang mendasar bagi setiap peneliti untuk mengetahui bagaimana cara menyusun kajian pustaka yang baik. Tidak ada aturan yang benar-benar baku dalam menyusun kajian pustaka suatu penelitian. Namun ada beberapa pendapat para ahli mengenai bagaimana cara menyusun kajian pustaka.

Menurut Ratna dalam Prastowo (2012: 83) kajian pustaka dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu (a) penyajian sesuai dengan tahun penelitian; dan (b) penyajian disesuaikan relevansi, kedekatannya dengan objek.

Sesuai dengan Tahun Penelitian

Cara penyajian kajian pustaka dalam jenis ini disajikan secara kronologis dengan pertimbangan bahwa aspek kesejarahan memiliki makna tertentu dalam menentukan objektivitas penelitian seperti dilakukan dalam berbagai analisis persepsi masyarakat.

Sesuai dengan Relevansi dan Kedekatan dengan Objek

Cara kedua dilakukan dengan pertimbangan relevansi kedekatan penelitian dengan penelitian yang sudah pernah dilakukan. Sebagai penelitian ilmiah cara kedua ini dianggap lebih baik dengan pertimbangan bahwa penelitian yang dilakukan memang baru berbeda dengan penelitian lain. Selain itu, penelitian yang memiliki relevansi paling kuat yang mengantarkan peneliti untuk melakukan penelitian selanjutnya sekaligus menghindarkan terjadinya duplikasi.

Masih menurut Ratna dalam Prastowo (2012: 84), kajian pustaka dapat dibedakan menjadi dua yang didasarkan pada bagaimana pemaparan dan penyajian kajian pustaka dalam sebuah laporan penelitian, yang diantaranya sebagai berikut:

Penyajian kajian Pustaka secara Deskriptif

Penyajian kajian pustaka secara deskriptif ini hanya menguraikan tanpa menyebutkan persamaan dan perbedaannya dengan pertimbangan bahwa analisis akan diuraikan pada bab berikutnya.

Penyajian Kajian Pustaka secara Deskriptif dengan Analisis
Penyajian kajian pustaka secara deskriptif dengan analisis selain berbentuk deskripsi juga disertai penjelasan tentang perbedaan dan persamaannya. Dengan demikian, kajian pustaka menunjukkan di mana posisi penulis dalam kaitannya dengan penelitian yang sudah pernah dilakukan, apakah menolak, mengkritik, menerima, dan atau yang lainnya.

Penyusunan kajian pustaka meliputi beberapa langkah sebagai berikut:
  • Membaca karya-karya ilmiah hasil penelitian sebelumnya yang terkait
  • Mencatat hasil intrepretasi terhadap bahan-bahan bacaan
  • Menyusun kajian pustaka berdasarkan hasil analisis terhadap karya ilmiah sebelumnya yang relevan.

Sumber Kajian Pustaka

Berikut dijelaskan beberapa jenis sumber bacaan yang dapat digunakan untuk memperoleh teori-teori yang relevan.
1.Buku Teks. Buku teks adalah tulisan ilmiah yang dijilid rapi yang diterbitkan dengan interval yang tidak tentu dan biasanya digunakan sebagai buku wajib dalam mata kuliah tertentu (Nazir, 2005: 106).
2. Jurnal. Jurnal adalah majalah ilmiah yang berisi tulisan ilmiah atau hasil-hasil seminar yang diterbitkan oleh himpunan profesi ilmiah (Nazir, 2005: 106). Jurnal yang berisi ringkasan-ringkasan artikel dari pengarang dinamakan review journal atau abstract journal. Abstract journal adalah majalah ilmiah yang berisi singkatan atau ikhtisar (judul, metode serta kesimpulan) dari artikel pada jurnal terbaru. 
3. Periodical. Menurut Nazir (2005: 107) periodical adalah majalah ilmiah yang diterbitkan secara berkala yang berisi hasil penelitian yang dikerjakan.  
4. Yearbook. Yearbook adalah buku mengenai fakta-fakta dan statistik setahun yang diterbitkan tiap tahun oleh lembaga pemerintah atau swasta. Yearbook yang dikeluarkan dapat juga membahas suatu masalah bidang ilmu (Nazir, 2005: 107). 
5. Buletin. Nazir (2005: 107) menyatakan bahwa buletin adalah tulisan ilmiah pendek yang diterbitkan secara berkala dan berisi catatan ilmiah ataupun petunjuk ilmiah tentang satu kegiatan operasional. Jika bulletin berisi satu artikel mengenai hasil penelitian, sering disebut contributions. 
6. Circular. Circular adalah tulisan ilmiah pendek dan praktis diterbitkan dengan interval tidak tentu (Nazir, 2005: 108). 
7. Leaflet. Leaflet berisi karangan kecil yang sifatnya ilmiah praktis. 
8. Annual Review. Annual review berisi ulasan-ulasan tentang literatur yang telah diterbitkan selama setahun atau beberapa tahun yang lampau. 
9. Off Print. Off print adalah kiriman artikel dari pengarang yang terlepas dari majalah atau dari buku teks. 
10. Reprint. Reprint merupakan artikel yang sudah dimuat dalam satu majalah ilmiah kemudian dicetak ulang oleh penerbit secara terpisah dan diberi sampul. 
11. Recent Advance. Nazir (2005: 109) menyatakan bahwa recent advance adalah majalah ilmiah yang berisi artikel-artikel yang tidak diperoleh dalam review journals. 
12. Bibliografi. Menurut Nazir (2005: 109) bibliografi adalah buku yang berisi judul-judul artikel yang membahas bidang ilmu tertentu. 
13. Handbook. Handbook adalah buku kecil yang biasanya berisi petunjuk-petunjuk tentang suatu masalah tertentu, ataupun sutau fenomena yang bersifat umum. Handbook ini bisa saja mempunyai pengarang, ataupun tanpa pengarang, tetapi dikumpulkan oleh suatu instansi tertentu (Nazir, 2005: 110). 
14. Manual. Manual adalah buku petunjuk tentang mengerjakan atau melakukan sesutau secara terperinci. Biasanya mengenai suatu masalah praktis, baik dalam mengukur, melakukan kegiatan atau memakai sesuatu secara benar (Nazir, 2005: 110).

Manfaat Kajian Pustaka (Penelitian Sebelumnya yang Relevan)

Menurut Nyoman Kutha Ratna dalam Prastowo (2012: 85) ada empat manfaat dari kajian pustaka yaitu:
  • Dapat menghindarkan peneliti dari terjadinya peniruan, plagiasi, dan penipuan dalam berbagai bentuknya
  • Sebagai tanggung jawab moral , kejujuran bagi seorang ilmuwan untuk menghargai pendapat orang lain.
  • Menunjukkkan bahwa masalah yang diteliti memang kaya makna sehingga layak untuk dibicarakan kembali
  • Menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan memang berbeda, sekaligus menunjukkan bahwa dalam penelitian yang sedang dilakukan akan ditunjukkan hal-hal baru yang berbeda dengan penelitian lain.

Contoh Kajian Pustaka

Berikut ini adalah contoh singkat kajian pustaka dengan tema Pendidikan Karakter

BAB II

Tinjauan Pustaka

A. Pendidikan Karakter

Pada pembahasan ini, ulasan yang mungkin perlu dimasukkan adalah

a. Pengertian Pendidikan Karakter

b. Landasan Pendidikan Karakter

c. Tujuan Pendidikan Karakter

d. Tahapan Perkembangan Pendidikan Karakter

e. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Karakter

Tambahkan lagi sub menu bila memang ada lagi yang akan dibahas. Cantumkan Beberapa sumber dari buku, usahakan cantumkan dari buku Induk atau buku yang mencetuskan teori tersebut pertamakali. Setelah itu, runtutlah teori-teori tersebut kepada tokoh-tokoh baru yang menyempurnakan teori yang lama.

Sebagai contoh,

Karakater adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan. Sebagaimana menurut Zubaedi menyatakan bahwa “Pengertian karakter adalah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, dan watak (1). Istilah karakter memiliki dua pengertian yaitu: Pertama, ia menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah laku. Kedua, istilah karakter erat kaitannya dengan “personality”. Seseorang baru bisa disebut orang yang berkarakter (a person of character) apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral”(2).

Zubaedi. Desain Pendidikan Karakter, (Jakarta: Kencana, 2011), hal. 6.
Andayani Dian dan Abdul Majid. Pendidikan Karakter Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hal. 2.

B. Pendidikan Karakter Disiplin

Beberapa poin yang mungkin akan dibahas yaitu:

a. Arti kedisiplinan

b. Penerapan kedisiplinan di sekolah

c. Ciri-ciri perilaku disiplin

d. Mungkin juga tips bagaimana agar kita dapat berlaku disiplin baik di sekolah maupun di rumah.

C. Hasil Belajar

Untuk pembahasan ini, carilah hubungan antara kedisiplinan dengan hasil belajar. Apakah ada hubungan atau tidak. Carilah benang merahnya berdasarkan dari teori-teori yang sudah ada dan juga jurnal-jurnal penelitian yang mengarahkan kepada pendidikan karakter dalam meningkatkan hasil belajar.

Poin-poin yang akan dibahas sesuaikan dengan temuan-temuan Anda dalam menelaah teori-teori yang ada. Silahkan cari hasil-hasil penelitian di schoolar.google.com

D. Silahkan tambahkan lagi pembahasannya sesuai dengan apa yang sedang Anda teliti. Usakahan menyusun kajian pustaka berdasarkan kebenaran logika, jangan Anda sambung-sambungkan. Karena itu nanti akan membuah susah anda sendiri. Banyak kegagalan dalam penyusunan skripsi maupun tesis disebabkan karena teori yang dibangun itu salah.

Baca: Instrumen Penelitian

Daftar rujukan

  1. Andi Prastowo, 2012, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
  2. Furchan, A. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  3. Kerlinger. 2006. Asas-asas Penelitian Behavioral Edisi Ketiga. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
  4. Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidika. Jakarta: Rineka Cipta.
  5. Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
  6. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.
  7. Trochim, William, M.K., 2005, Research Methods Knowledge Base, Internet: www.socialresearchmethods.net

Pertemuan 8

Pertemuan 8

Menghadapi Persaingan Global dan Merancang Strategi Masuk Pasar Global

Pasar global timbul bukan tanpa alasan. Itu merupakan respon kuat semakin tingginya persaingan antarbangsa. Dalam hal apa? Yang paling nyata adalah munculnya revolusi teknologi informasi. Akibatnya sekat-sekat pewilayahan nasional dan internasional telah menjadi hilang. Dengan demikian maka transaksi perekonomian pun jadi mengglobal. Mereka yang kuat dalam temuan-temuan inovasi, ekspansi pasar, dan mutu sumbersaya manusia akan semakin mampu bersaing. Disitu seperti biasa maka akan muncul dua pelaku global yakni pemenang dan pecundang.

         Apa persamaan dan perbedaan antara pemenang dan pecundang dalam pasar global ini? Persamaannya adalah keduanya tidak mampu memerkirakan perubahan yang bakal terjadi. Semua serba tidak pasti karena itu tidak mudah diantisipasi dan tidak bisa dikendalikan. Sementara perbedaannya adalah dalam sisi derajat kemampuan merespon langkah perubahan. Steve Kerr dalam Dave Ulrich Human Resource Champions, 1997) mengungkapkan pemenang tidak akan terkejut dengan perubahan yang tidak terantisipasi; mereka akan mengembangkan kemampuan untuk menyesuaikan diri, belajar dan merespon. Sedang pecundang akan menghabiskan waktu untuk mengontrol dan menguasai perubahan daripada merespon dengan cepat.

       Dave Ulrich mengatakan perubahan eksternal akan menimbulkan respon untuk melakukan perubahan pada tiga hal. Pertama adalah perubahan inisiatif yang berfokus pada pengimplementasian program, proyek atau prosedur baru seperti impelentasi struktur organisasi baru, pelayanan pada pelanggan, dan peningkatan kualitas. Kedua adalah perubahan proses dimana perusahaan fokus pada cara pekerjaan dilakukan. Disini dilakukan identifikasi proses utama dan kemudian dicoba dikembangkan suatu proses dengan simplifikasi kerja, nilai tambah, dan usaha rekayasa lainnya. Sementara perubahan ketiga adalah dalam mengadaptasi kultur terutama dari eksternal. Nilai-nilai budaya perusahaan yang baru kemudian ditransformasikan pada karyawan dan konsumen.

        Selain itu proses perubahan yang juga termasuk sangat substansi yakni perubahan visi perusahaan. Disitu ada pernyataan cita-cita apa yang ingin dicapai perusahaan pada masa depan yang tidak sedikit akan berhadapan dengan beragam dimensi turblulensi eksternal. Untuk itu dinilai penting tumbuhnya dinamika perubahan cara pandang masa depan dari setiap pengelola dan karyawan. Suatu perubahan tidak sekedar diposisikan sebagai kewjiban namun sebagai kebutuhan setiap individu. Perusahaan harus menyediakan “nutrisi” yang dibutuhkan sehari-hari. Tentunya untuk mengembangkan gagasan,  pemikiran suatu pendekatan baru.

Bagi banyak perusahaan, memasuki pasar global untuk menjamin kelangsungan hidup merupakan motif paling utama dibanding dengan daya tarik kesempatan di luar negeri; oleh karena itu pemasaran global amatlah penting, bukan hanya untuk merealisasi potensi sukses sepenuhnya dari suatu bisnis, akan tetapi lebih kritis lagi adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu bisnis. Sebuah perusahaan yang gagal memasuki pasar global, berarti dalam bahaya akan kegagalan bisnisnya. Kegagalan ini bukan hanya untuk bisnis secara intemasional, tetapi juga bisnis domestiknya, terutama dalam menghadapi para pesaing yang dapat menghasilkan barang dengan biaya yang lebih rendah, yang  mempunyai pengalaman lebih banyak dan dapat menghasilkan barang dengan mutu yang lebih baik dan dengan variasi yang semakin banyak sesuai selera konsurnen, singkatnya mernpunyai nilai lebih bagi konsumen

Pemasaran global dapat didefinisikan sebagai proses memfokuskan sumber daya – baik sumber daya manusia, maupun sumber daya dalam bentuk uang dan aset fisik – dan tujuan suatu organisasi untuk memperoleh peluang dan menghadapi ancaman dalam pasar global. Kenyataan yang ada di Indonesia, sebagian besar perusahaan masih memfokuskan sumber daya dan tujuan organisasi pada pasar domestik, bukan pasar global. Hermawan Kartajaya (dalam Keegan, 1996), kondisi ini disebabkan karena tiga alasan, yaitu: (l) pasar Indonesia cukup besar, sehingga perusahaan menjadi “malas” mencari kesernpatan di luar negeri, mereka masih terlalu sibuk melayani konsumen domestiknya; (2) banyak perusahaa nasional di Indonesia ini yang menjadi besar karena perlindungan, bukan karena menggunakan strategi pemasaran yang unggul. Belum ada kebiasaan untuk melihat perilaku konsumen secara teliti. Padahal untuk melakukan perdagangan di pasar global, harus meneropong perilaku konsumen dari pasar global itu sendiri; dan (3) pada saat ini perusahaanperusahaan di Indonesia sedang “sibuk” mempertahankan diri dari serangan perusahaan global, bahkan transnasional yang sedang menyerbu pasar Indonesia yang mulai terbuka. (Keegan(1995).

Agar mampu menghadapi serangan pasar global, maka semua pihak harus turut berperan, baik dari pihak swasta maupun Pemerintah. Tanpa adanya peran dari berbagai pihak, maka mustahil perusahaan-perusahaan di Indonesia mampu untuk bangkit dalam menghadapi ancaman perusahaan-perusahaan asing. Selama ini peran Pemerintah dalam perkembangan sektor indusfi di Indonesia sangatlah besar. Hal ini nampak dari proses industrialisasi yang terjadi di Indonesia, di mana sebelumnya Indonesia dikenal sebagai negara agraris, pertanyaannya muncul tantangan apa saja yang dihadapi dalam persaingan global, serta usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menghadapi persaingan tersebut?

Perusahaan-perusahaan domestik harus mampu menghadapi pesaing yang dapat menghasilkan barang dengan biaya yang lebih rendah, dengan mutu yang lebih baik dan dengan v iariasi yang semakin banyak sesuai dengan selera  konsumen. Apabila rnasih ingin hidup dan berkembang, perusahaan bukan hanya dituntut agar mampu mengantisipasi pesaing yang masuk ke dalam negeri sendiri’ atan tetap juga harus beruiaha untuk mengembangkan usahanya ke negara lain. Dengan ditetapkannya  pelaksanaan AFTA mulai tanggal I Januari 2002, berarti produk Indonesia dan produk negara ASEAN- lainnya telah memasuki ASEAN dengan lebih bebas.

Tantangan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia bukan hanya disebabkan karena banyaknya produk asing yang masuk ke pasar Indonesia, akan tetapi juga penilaian masyarakat Indonesia terhadap produk luar negeri yang sangat tinggi. Masyarakat merasa lebih yakin, lebih bangga dan lebih bergengsi apabila menggunakan produk luar negeri. Sebanarnya hal ini juga disebabkan karena produk nasional mutunya relatif lebih rendah dibandingkan produk pesaing, khususnya pesaing global. Mutu produk yang rendah merupakan dampak kemampuan, pendidikan dan kesadaran tenaga kerja yang rendah, modal kerja yang terbatas, serta peralatan kerja yang masih sederhana; sebagian besar para pengusaha hanya mengejar keuntungan dan kurang berwawasan ke depan, sehingga merasa bahwa dengan mutu yang ada sekarang sudah cukup, karena produk sudah laku terjual. Bahkan tantangan tersebut terasa lebih berat lagi dengan adanya berbagai kebijakan, baik di bidang perpajakan, misalnya dengan adanya pengenaan berbagai macam pajak; masalah perburuhan, seperti pemogokan buruh; masalah kepastian hukum dan keamanan, misalnya tiada tindakan tegas terhadap pelaku penyelundupan, masih adanya kerusuhan.

Bagi perusahaan di Indonesia, ketertinggalan dalam kualitas produk harulah diperhatikan. Bila produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan lndonesia dapat menyaingi kualitas produk dari negara lain, maka pandangan masyarakat Indonesia terhadap produk dalam negeri akan mengalami perubahan. Bukan saja konsumen akan lebih mencintai dan setia mengkonsumsi produk sendiri, tetapi pada akhirnya bukan mustahil bila tanpa disadari konsumenpun akan mernpromosikannya pada keluarga, rekan dan sahabat-sahabatnya yang ada di luar negeri. Kondisi ini tentunya akan sangat menguntungkan produk Indonesia dalam meningkatkan daya saingnya di pasar global.

Merancang Strategi Masuk Pasar Global

Sebelum membuat suatu keputusan untuk memasuki pasar internasional dan bersaing secara global, suatu perusahaan harus menyusun strategi pemasarannya, terutama memahami keadaan dalam lingkungan pasar global secara rnenyeluruh, supaya dapat mengurangi risiko kegagalan. Strategi yang harus dan perlu dilakukan sebelum memasuki pasar global adalah meninjau lingkungan pemasaran internasional, melakukan pertimbangan sebelum memasuki pasar luar negeri, menentukan pasar yang akan dimasuki, menentukan cara memasuki pasar dan menentukan program pemasaran (Kotler & Susanto, 20fu.l; Boyd & Walker, 1992).

 

Secara garis besar strategi untuk memasuki pasar negara asing dapat melalui empat macam cara (Keegan (1996):

  1. Melakukan ekspor barang-barang yang dihasilkan dari suatu negara ke negara yang dituju sebagai sasaran. Cara ini merupakan cara yang paling sederhana dalam memasuki pasar asing, karena risikonya kecil dan membutuhkan sedikit komitrnen. Perusahaan tidak pedu mengadakan perubahan terhadap produk yang akan diekspor. Ekspor dapat dilakukan secara pasif atau sesekali berdasarkan inisiatif perusahaan, dan dapat pula dilakukan secara aktif dengan melakukan pengiriman barang secara rutin ke suatu negara atau beberapa negara. Selain itu, ekspor dapat pula dilakukan secara langsung, artinya sebagai penjual atau pengekspor adalah  pihak perusahaan dan pelanggan atau distributor negara lain sebagai pengimpomya. Sebuah perusahaan dikatakan melakukan ekspor tidak langsung kalau penjualan dilakukan lewat perantara yang berada di negaranya.
  2. Memberikan lisensi. Lisensi merupakan alternatif strategi memasuki suatu negara dengan cara yang mudah dan daya tarik yang cukup besar. Pemberi lisensi memberikan ijin pada penrsahaan asing untuk menggunakan teknologi, pengetahuan, merek dagang, paten dan rahasia dagang untuk mendapatkan royalty. Keuntungan pemegang lisensi adalah memperoleh keahlian produksi atau nama terkenal tanpa harus memulainya dari awal. Risiko kegagalan pemberi lisensi adalah kecil; namun apabila perusahaan  asing pemegang lisensi sangat sukses, maka perusahaan pemrberi lisensi telah’kehilangan kesempatan memperoleh laba yang besar, bahkan pada saat kontrak berakhir perusahaan menemukan bahwa dia telah menciptakan pesaing baru bagi produknya
  3. Melakukan usaha patungan dengan mitra lokal. Keunggulan strategi ini adalah  perusahaan dari kedua negara secara bersama menanggung risiko dan kernampuan untuk menggabungkan kekuatan rantai nilai yang berbeda. Perusahaan lokal mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang pasar lokal, tenaga kerja atau  bahan baku yang murah, sebaliknya perusahaan asing memiliki pengetahuan yang luas di bidang teknologi dan manufaktuiring. Kekuatan ini bisa digabungkan dalam usaha patungan untuk menghasilkan peluang dan laba yang besar bagi kedua  perusahaan. Kelematan usaha ini adalah rawan terjadi perselisihan, sehingga pada akhirnya kedua mitra kerja ini akan bertradapan sebagai pesaing potensial.
  4. Memiliki perusahaan diluar negeri melalui pendirian baru atau akuisisi. Memiliki perusahaan memerlukan komitmen  modal dan usaha manajerial paling besar serta menawarkan cara paling penuh untuk berpartisipasi dalam sebuah pasar.  Melalui kepemilikan, perusahaan dapat mencapai perluasan yang lebih cepat di sebuah pasar, pengendalian yang lebih besar ‘dan laba yang lebih tinggi. Sedangkan akuisisi merupakan pendekatan  instan yang tidak terlalu mahal untut memasuki pasar namun masih menimbulkan tugas penuh tuntutan dan tantangannya mengintegrasikan penrsahaan yang dibeli ke dalam organisasi dunia dan koordinasi kegiatan

Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah bagaimanapun ketika perusahaan akan beroperasi disatu negara atau beberapa negara lainnya harus mampu membuat program pemasaran dengan menyesuaikan bauran pemasarannya (Marketing Mix) terhadap kondisi lokal secara ekstrim ada dua prograrn pemasaran yang dapat dipakai, yaitu menggunakan:

  1. Standardized marketing mix . Dalam program pemasaran  ini, kegiatan bauran pemasaran yang dilalkukan di semua pasar asing yang dimasuki adalah sama atau sesuai standar yang telah ditenttukan oleh perusahaan. Standardisasi product promosi, jalur distribusi dan elemen lain dari bauran pemasaran menjanjikan biaya terendah, karena tidak ada perubahan besar yang diperkenalkan  namun belum tentu cocok untuk seluruh pasar asing yang dimasuki
  2. Adapted marketing mix. Dalam program pemasaran ini, perusahaan atau produsen menyesuaikan elemen bauran pemasaran dengan kondisi tiap pasar sasaran’ sehingga dibutuhkan lebih banyak biaya dengan harapan memperoleh pangsa pasar dan pengembalian laba yang lebih besar pula

Simpulan

Dalam pasar persaingan global, perusahaan-perusabaan di Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan, antara lain tantangan untuk dapat menciptakan produk yang lebih unggul dari produk pesaing, dengan harga yang lebih murah dan bervariasi sesuai dengan selera konsumen bahkan yang dapat mernberikan nilai lebih kepada konsumen. Selain itu juga harapan untuk memasarkan produknya tidak hanya di pasar domestik, tctapi apabila ingin tetap bertahan hidup dan diperhitungkan, maka harus melakukan pemasaran di pasar luar negeri pula. Arus globalisasi tidak dapat terbendung atau dihindari lagi, ini semua menjadi tantangan pebisnis/pemasar saat ini. Perusahaan global yang beroperasi di lebih satu negara harus mempunyai keungulan-keunggulan seperti litbang, produksi, logistik, pemasaran dan keuangan.

Setiap perusahaan harus mengembangkan produk-produk baru, dengan pengembangan produk (baru), perusahaan bertujuan membentuk masa depan pemasarannya, produk yang telah diperbaiki dan produk (baru) pengganti harus diciptakan untuk mempertahankan dan memperbesar penjualan. Hampir semua pelanggan/konsumen menginginkan produk baru, begitu juga para pesaing, dalam bab terdahulu kita telah mempelajari dan mengetahui bahwa produk mempunyai usia terbatas (product life cycle), untuk itu perusahaan harus memiliki inovasi dalam mencari peluang pengembangan produknya (new product development). Dalam upaya tetap dapat mempertahankan eksistensi suatu perusahaan/produk berada dipasar, inovasi adalah kata kuncinya. Setelah berhasil menyelesaikan pengujian konsep inovasi (produk) sebelum memasuki pasar, didahului dengan menyusun strategi pemasarannya. Ada tiga tahapan (fase) yang harus diperhatikan  dengan mempertimbangkan elemen bauran yaitu :

  1. Fase pertama menjelaskan ukuran, struktur dan perilaku pasar sasaran (target market), rencana pemosisian produk, tujuan penjualan dengan memperhatikan pangsa pasar yang akan diraih dan distribusi dalam tahun pertama
  2. Fase kedua menguraikan harga yang direncanakan, strategi distribusi dan anggaran pemasaran tahun pertama
  3. Fase ketiga strategi pemasaran tersebut menjelaskan penjualan jangka panjang dan sasaran laba serta bauran pemasarannya yang berkesinabungan.

 

 

 

Tips Trik Belajar (iLearningPlus)

Suatu hikmah yang sangat besar bagi orang yang sedang menuntut ilmu. Karena sejatinya setiap manusia yang hidup di dunia akan haus akan ilmu. Baik itu ilmu dunia terlebih lagi ilmu akhirat. Bersungguh-sungguh dalam belajar tentu akan memperoleh hasil yang maksimal. Tidak ada kesuksesan diraih dengan bermalas-malasan. Hanya  dengan kerja keras dan terus berusaha adalah kunci dalam meraih kesuksesan (belajar). Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama. Belajar adalah suatu perbuatan yang sugguh mulia. Akan tetapi dalam mencapainya berdoa saja tidaklah cukup melainkan juga dengan kerja keras. Berikut tips belajar agar lebih efektif. Silahkan disimak ya!

1. Cari Tempat Yang Nyaman

Suasana yang nyaman akan membantu otak bekerja lebih prima. Ketika pikiran sudah nyaman maka hati akan turut senang. Sehingga belajar akan terasa mudah dicerna.

Akan tetapi tempat yang nyaman tidaklah harus luas melainkan tempat tersebut rapi dan bersih. Namun, tak bisa kami pungkiri versi nyaman sangatlah relative tergantung dari hati kamu sendiri.

2. Tentukan Waktu Belajar Yang Baik Dan Tepat

Kapan waktu efektif belajar? Islam sudah mengajarkan kepada kita bahwa waktu efektif belajar yaitu setiap bangun pagi dan sore hari setelah tidur siang. Kedua waktu ini terbilang efektif dalam menimba ilmu.

Karena kedua waktu ini saat dimana pikiran tenang dan suasana nyaman sehingga membuat kamu mudah memahami setiap pelajaran.

3. Tentukan Metode Belajar Menurut Hati

Setiap orang  tentu memiliki cara belajarnya sendiri. Terkadang seseorang cocok dengan metode belajar A tetapi tidak cocok dengan metode balajar B. Maka terapkanlah metode belajar kamu sendiri.

Namun ingat dalam metode belajar haruslah riang jangan monoton. Jadi jadikan metode belajar kamu bervariasi dan tidak jenuh apalagi bosan. Oleh karena pastikan aja kamu sudah menentukan metode yang tepat dalam belajar.

4. Belajar Dengan Disiplin

Belajar itu juga perlu mengatur waktu. Kapan kamu mememulai dan juga istirahat. Disiplin sangat diperlukan dalam menuntut ilmu. Sebab dari disiplin lah orang bisa menjadi sukses.

Apabila dalam belajar kamu tidak disiplin maka cita-cita untuk menjadi orang sukses akan terhambat. Buatlah daftar belajar lengkap dengan waktunya. Kemudian azzamkan dalam hati untuk bertekad menjalankan semua daftar yang telah dibuat.

Jangan biasakan belajar disaat besok mau ujian. Hal ini akan memberatkan kamu dalam menyerap materi pelajaran. Minimal dalam sehari kamu bisa menyisihkan waktu 1-2 jam untuk mengulang pelajaran.

Ingatlah, belajar bukanlah harus menunggu datangnya PR (pekerjaan sekolah), namun sewaktu PR di sekolah tidak ada. Maka kamu perlu membaca ataupun mengulang materi-materi yang telah disampaikan oleh guru.

5. Tulis Ulang Setiap Materi Yang Diajarkan

Setiap guru menjelaskan materi ajar maka sediakanlah buku catatan. Hal ini akan memudahkan kamu apabila mengulang pelajaran ketika di rumah. Selain dari pada itu, buatlah catatan khusus yang berisi materi inti dari setiap bab.

Dengan merangkum materi ajar maka akan menguatkan daya ingat kamu. Sebab ketika kamu menulis maka otak akan turut bekerja dalam memproses pelajaran.

Catatan yang baik itu adalah catatan yang memuat inti sari. Kamu boleh saja menulis dengan berbagai kreasi. Sehingga memudahkan kamu dalam membacanya di kemudian hari terutama ketika ulangan mendadak.

6. Biasakan Minum Air Putih Setiap Belajar

Belajar juga memerlukan energy yang cukup besar. Karena tidak hanya fisik yang dikuras tetapi pikiran juga ikut lelah. Sewaktu belajar, ptak akan terus bekerja dan membutuhkan oksigen yang cukup banyak.

Apabila saja otak kekurangan oksigen maka akan menyebakan kepala pusing dan mata akan mudah mengantuk. Maka dari itu sediakanlah air disamping meja belajarmu.

Karena dengan meminum air putih akan membantu memulihkan pikiran yang sempat lesu dan mengembalikan konsentrasi. Namun perlu diingat terlalu banyak minum air juga akan menghilangkan konsentrasi berpikir. Jadi kamu harus proposional saat meminumnya.

7. Menjelang Ujian Jangan Terlalu Banyak Belajar

Mungkin kamu pernah dengar sistem belajar kebut semalam? Ya, ini merupakan sistem belajar yang keliru dan salah. Apabila kamu menerapkan hal ini maka yang terjadi ada tidak siapnya menjawab soal dan gerogi serta pusing.

Sistem ini sangat merusaka cara berpikir kita, karena ini hanya akan membuat dan menimbulkna tekanan pada pikiran kita sehingga buka ilmu yang bertambah malah sakit yang datang.

Mulai menerapkan kedisiplan dalam belajar, minimal dalam sehari 2 jam kamu sediakan untuk belajar maupun mengulang pelajaran. Hal ini memungkinkan pikiran kamu akan mudah mencerna pelajaran.

8. Learning By Discussion

Belajar sambil diskusi merupakan metode belajar yang sangat efektif. Dengan berdiskusi maka akan memudahkan kita bertanya dengan teman-teman. Dengan begitu tidak ada orang yang bodoh apabila ia berdiskusi dengan baik.

Dengan berdiskusi juga maka pemikiran kita akan tertuang dan akan beradu argumen sebab ide yang ada di dalam pikiran kita akan terus tergali dengan sendirinya. Dengan berdiskusi juga akan membuat suasan belajar menjadi aktif.

9. Learning By Doing

Metode belajar ini banyak diterapkan di sekolah yang menerapkan sistem indoor outdoor. Banyak dengan menggunakan sistem ini semakin mudah memahami pelajaran. Sebab sembari mendengarkan teori namun diiringi dengan praktik.

Otak akan mudah mencerna secara visual dan langsung terekam dengan cepat. Banyak lembaga studi menggunakan metode ini kepada para muridnya. Alhasil terbukti, dengan waktu yang begitu singkat anak didik mereka berhasil mengingat dengan cepat.

Cara melakukan metode ini cukup mudah yaitu apabila hendak belajar maka disediakan juga alat peraga untuk belajar. Misalnya saja saat belajar ilmu biologi tentang organ tubuh manusia. Maka kamu juga menyediakan gambar atau sejenisnya.

10. Kurangi Menghapal Tapi Perbanyak Pehaman

Metode menghapal emang terbilang sukses untuk kasus tertentu. Kamu apabila menghapal dibarengi dengan mendengar maka akan jauh lebuh efektif.

Dalam beberapa kasus menghapal hanya mengingatkan materi sekejap saja. Namun apabila kamu mempelajari materi dengan konsep pemahaman maka akan jauh lebih baik dan ingat lebih lama.

Dengan memahami pelajaran maka kamu telah membangun konsep berpikir untuk jangka waktu yang lama. Banyak orang sukses karena dia mengetahui suatu konsep dan mengolah serta menggali suatu cabang lebih dalam.

Ada istilah di film 3 idiots, Dengan menghapal pada dasarnya kamu telah menghemat waktumu selama 4 tahun di universitas akan tetapi kamu telah menghancurkan 40 tahun hidupmu kedepan.

11. Jauhkan Sifat Malu Jika Bertanya

Apabila materi pelajaran yang diterangkan seorang pengajar tidak kita mengerti maka acungkan jari dan tanyakan materi tersebut dengan segera. Jangan sampai terbangun dalam diri untuk malu bertanya.

Ada istilah pepatah kuno, “malu bertanya maka tersesat di jalan”. Ini merupakan pepatah yang kaya akan makna. Bagaimana mungkin kita bisa mengetahui materi pelajaran dengan sempurna apabil atidak bertanya sama ahlinya.

Hal ini adalah yang mesti dibangun oleh pelajar. Jangan pernah gengsi untuk menunjukkan ketidak tahuan kita. Mulailah bangun rasa percaya diri dan jauhkan sifat malu.

12. Try And Error

Dalam belajar gagal itu adalah hal yang biasa. Thomas Alfa Edison saja bereksperimen sebanyak 999 kali baru berhasil menemukan bola lampu yang sampai sekarang kita nikmati.

Ada juga istilah, “Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda”. Maka dari itu jangan berhenti untuk terus mencoba dan mencoba. Karena kesukesan seseorang diraih dengan gagal. Dan kegagalan merupakan teman kita menuju sukses.

Kita tidak akan pernah tahu dimana letak kesalahan kita apabila belum menemui kesalahan. Materi yang sesulit apapun harus kamu hadapi dengan tenang dan tanpa menyerag. Cobalah terus memahaminya dengan baik. Karena setelah kesulitan pasti ada kemudahan.

13. Cintai Pelajaran Yang Kamu Suka Tanpa Menyampingkan Pelajaran Yang Lain

Apabila dari sekian mata pelajaran di sekolah, kamu hanya menyukai pelajaran ilmu geografi maka dalami saja pelajaran tersebut dengan benar. Namun perlu diingat peljari juga ilmu pelajaran yang lain meskipun tidak begitu kamu dalami.

Karena dengan mencintai suatu pelajaran maka akan lebih mudah ilmu diserap. Ini tidak lain karena kamu melakukannya dengan sepenuh hati maka hasilnya akan memuaskan. Atas dasar kecintaanlah maka pekerjaan akan mudah dirasa,

Sehingga segala bentuk penghalang akan sirna dengan cinta terhadap pelajaran. Banyak orang yang sukses juga karena dia mencintai apa yang dia pejari. Mungkin kamu yang membaca ini sudah mengetahui apa materi apa yang kamu cintai.

14. Ingatlah Tujuan Datang Ke Sekolah

Banyak orang telah mengabaikan bahwa tujuan mendasar ia ke sekolah adalah dengan menuntut ilmu dan menambah wawasan. Buanglah apabila sifat jelek telah meracuni pikiranmu.

Jangan permasalahkan apabila kamu mendapatkan tidak peringkat di kelas. Namun jangan kamu lupakan niat kamu pergi ke sekolah. Sadarilah peringkat itu hanyalah sebuah apresiasi dari sekolah atas usahamu.

Apresiasi terbesar adalah saat kamu bisa mengamalkan ilmu yang diperoleh di bangku sekolah di kehidupan bermasyarkat. Dengan mengingat tujuan mendasar ke sekolah maka tubuh akan bergerak dengan sigap sehingga belajarpun akan lebuh efektif.

15. Banyak Membaca

Pepatah mengatakan dengan membaca maka jendela dunia akan terbuka. Membaca merupakan kunci untuk memulai kesuksesan. Dengan membaca maka akan menambah pengetahuan kita.

Seorang pelajar yang menginginkan kesuksesan tentu dalam hatinya akan merasa rishi apabila sehari tidak membaca. Dengan membaca juga akan menambah dan memperluas pengetahuan kita.

16. Learning By Keyword

Belajar dengan kata kunci merupakan suatu hal yang sangat penting. Misalkan saja sewaktu kamu mempelajari tentang hukum gravitasi. Maka akan lebih mudah kamu mengingatnya dengan singkatan g.

Contoh lainnya yakni apabila kamu ingin mengklasifikasikan hewan, maka kamu perlu mempeljari dulu nama-nama hewan seperti mamalia, reptile, burung, serangga dan jenis klasifikasi lainnya.

Setelah kamu memegang kata kunci tersebut baru kemudian kamu akan mulai mencoba mencari definisi dan contoh dari klasifikasi tersebut.

Cara ini akan membuat kamu dalam belajar lebih sistematis, terarah dan efisien. Namun satu yang perlu diingat, ketika mengambil waktu istirahat jangan lebih dari 15 menit karena nanti akan membuat kamu terlena dan tidak fokus untuk belajar lagi.

17. Membuat Flashcard

Flashcard adalah media yang akan membantu kamu dalam mengingat setiap poin dalam pelajaran. Kamu bisa memotong-motong kertas seukuran kertas 15×15 cm. Dan kemudian kamu tulis hal-hal yang tidak kamu ketahui.

Pada satu sisi kamu boleh menulis pertanyaan. Flash card ini nantinya kamu tempel tempat dimana kamu sering berada. Misalnya saja tempat belajar, ruang tidur, makan maupun di ruang keluarga.

Dengan menggunakan flashcard ini terbilang akan memudahkan kamu dalam belajar. Sehingga proses belajar kamu menjadi lebih menarik dan menyenangkan.

Sebagai tambahan, berikut kami lampirkan perkataan dan nasehat dari Imam Syafi,i tentang seorang penuntut ilmu. Perkataan ini patut ditulis dengan tinta emas agar kiranya dapat menginspirasi kehidupan kita.

Aku melihat pemilik ilmu hidupnya mulia meskipun ia dilahirkan dari orangtua terhina.
Dia terus-menerus diangkat hingga pada derajat tinggi dan mulia.

Wahai saudaraku, ilmu tidak akan dicapai kecuali dengan enam syarat dan akan aku sebutkan  perinciannya berikut ini:

Bersabarlah terhadap kerasnya sikap maupun perilaku seorang guru.
Karena Sesungguhnya gagalnya mempelajari ilmu karena memusuhinya.
Barangsiapa belum merasakan pahitnya belajar walaupun sebentar,

Maka dia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang perjalanan hidupnya.
Dan barangsiapa tertinggal belajar di masa mudanya,
Maka bertakbirlah untuknya empat kali karena kematiannya.

Demi Allah hakekat seorang pemuda ialah dengan ilmu serta takwa.
Apabila keduanya tidak ada maka tidak ada anggapan baginya.

Ilmu adalah tanaman kebanggaan maka hendaklah Anda senang dengannya. Dan waspadalah kebanggaan itu terlewatkan darimu.
Ketahuilah dan sadarilah bahwa ilmu tidak akan didapat oleh orang yang pikirannya tertuju pada makanan dan pakaian.

Sumber : Diambil dan disarikan dari Blog  https://berkahkhair.com/cara-belajar-efektif/