Home » iMe » IQ Tinggi = Jaminan Sukses?

Archives

March 2024
M T W T F S S
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031

IQ Tinggi = Jaminan Sukses?

Masih ingat dengan buku Seven Habits of Highly Effective People karya Stephen R Covey yang pernah saya share? Kali ini saya coba menyunting lagi hasil riset yang dibuat oleh TalentSmart dan pendapat Covey berkaitan dengan peran rumpun kecerdasan emosional (Emotional Quotient – EQ) dalam kehidupan manusia pada umumnya. Dahulu kita selalu “dibombardir” dengan jargon/motivasi bahwa kesuksesan hidup dan kehidupan seseorang sangat ditentukan dengan tinggi-rendahnya IQ (kecerdasan intelegensia), anak-anak yang punya score IQ tinggi menjadi dambaan para “OrTu” karena sudah ada jaminan kesuksesan hidup masa depan akan dapat diraih. Namun saat ini, anggapan bahwa sukses tidaknya seseorang hanya bertumpu pada dimensi  intelektual saja sudah tidak berlaku lagi. Dari beberapa hasil riset mengatakan bahwa peran IQ dalam menopang kesuksesan seseorang itu hanya mengkontribusi antara 10-20% saja. Masih ada kecerdasan lainnya yang lebih dominan menyumbang dibalik suksesnya hidup seseorang itu. Kecerdasan apa saja selain IQ yang perlu kita ketahui?

Ada lima rumpun kecerdasan yang selama ini kita kenal

  1. IQ (INTELLEGENCE QOUTIENT)
  2. EQ (EMOTIONAL QOUTIENT)
  3. SQ (SPIRITUAL QOUTIENT)
  4. CQ (CREATIVITY QOUTIENT)
  5. AQ (ADVERSITY QOUTIENT)

Emotional Quotient (EQ) mempunyai peranan penting dalam meraih kesuksesan pribadi dan profesional. EQ dianggap sebagai persyaratan bagi kesuksesan pribadi. Alasan utamanya adalah masyarakat percaya bahwa emosi-emosi sebagai masalah pribadi dan tidak memiliki tempat di luar inti batin seseorang juga batas-batas keluarga. Penting bahwa kita perlu memahami apa yang diperlukan untuk membantu kita membangun kehidupan yang positif dan memuaskan, karena peran EQ ini (58%) akan mendorong mencapai tujuan-tujuan PROFESIONAL kita.

Berikut ini beberapa definisi tentang EQ dari para pakar seperti Daniel Goleman mengatakan “EQ adalah kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola emosi dengan baik, dan berhubungan dengan orang lain”. Sementara Cooper & Sawaf mengatakan “EQ adalah kemampuan mengindra, memahami dan dengan efektif menerapkan kekuatan, ketajaman, emosi sebagai sumber energi, informasi, dan pengaruh”. Penelitian lain menemukan bahwa individu yang dengan potensi kempemimpian kuat juga cenderung lebih cerdas secara emosional. Riset ini menyarankan bahwa EQ adalah kualitas penting yang perlu dimiliki pemimpin atau manajer.

Kesimpulan “micro” yang boleh diambil dari pendapat dua pakar diatas tentang EQ ini adalah begitu pentingnya meningkatkan kecerdasan emosional (EQ) mutlak kita perlukan karena memiliki kecerdasan emosional (EQ) yang matang akan membuat kita menjadi orang yang dapat lebih memahami, berempati, dan mampu bernegosiasi dengan orang lain. Jika tidak…..kesuksesan akan menghindari kita baik dalam karir maupun dalam kehidupan pribadi………believe it or not?

Bagaimana menurut Anda…………? inginkah punya “income” > US$ 29.000

Ini ada respon dari seseorang bisa dibaca disini

Cermi : Kita Punya Pilihan


25 Comments

  1. 5 rumpun q tsb harus saling seimbang.
    namun ai memang setuju bahwa eq adalah hal terpenting. ^^
    mengendalikan emosi diri sendiri adalah hal terpenting utk kita bisa memiliki sikap yang baik kepada org sekitar dan slalu berpikir +

    thx Pak Ends atas sharingnya ^^

  2. Terimakasih untuk share ilmu nya Pa Endang..^_^
    ternyata EQ juga penting dalam meraih kesuksesan ya pak
    tanpa di imbangin EQ yang baik maka IQ tidak bisa berpengaruh lebih dalam meraih kesuksesan..

  3. Terima kasih sharingnya Pa Endang 🙂
    Mei sudah membaca cermi Pa Endang bahwa EQ mempunyai peranan penting dalam meraih kesuksesan pribadi dan profesional. EQ dianggap sebagai persyaratan bagi kesuksesan pribadi!
    Sangat benar sekali perbedannya^^

  4. Bp Endang, Terimakasih sekali sudah sharing informasi yang sangat bermanfaat..
    Dimana EQ >> Emosi adalah letupan perasaan seseorang, Kemampuan mengenal diri (kesadaran diri). Kemampuan mengelola emosi (penguasaan diri). Kemampuan memotivasi diri. Kemampuan mengendalikan emosi orang lain. Kemampuan berhubungan dengan orang lain (empati). Dan EQ juga penting bukan hanya IQ .

    Ditunggu selalu Bp Cermi selanjutnya^^.. Thanks

  5. Memang asumsi orang kebanyakan IQ tinggi itu akan menentukan keberhasilan dan kesuksesan. Ternyata IQ tinggi aja tidak cukup untuk menentukan tingkat keberhasilan seseorang, tapi perlu didukung dengan EQ yang seimbang dengan IQ. Terima kasih pak Endang atas cermi nya yang bagus ini, jadi menambah ilmu 🙂

  6. Ternyata tidak hanya IQ yang harus tinggi tetapi mempunyai EQ juga penting karena dengan rasa emosinal kecerdasaan dapat membuat kita lebih memahami dan mampu bertransaksi dengan orang lain .

  7. wah sangat bermanfaat yang bapak endang sharing, dapat diterapkan dalam kehidupan romzi untuk mengukur kemampuan intelektual, analisis, logika, rasio, menumbuhkan rasa percaya diri dan kemampuan untuk bangkit dari kegagalan ^_*

  8. IQ Tinggi = Sukses ternyata bukan jaminan,Peran IQ dalam menopang “kesuksesan” seseorang itu hanya mengkontribusi antara 10-20% saja, peran EQ ini (58%) akan mendorong mencapai tujuan-tujuan PROFESIONAL,EQ merupakan kualitas penting yang perlu dimiliki pemimpin atau manajer.dan EQ ini bisa ditingkatkan dengan mengenali perasaan sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola emosi dengan baik, dan berhubungan dengan orang lain. Luar Biasa.. wake up!!! gak semua kesuksesan bisa diraih hanya dengan bermodal IQ yang tinggi.
    Thank you pak Endang.. Good Share ^-^

  9. Memang pada dasarnya IQ sangat penting, thanks for sharing Pak Endang 🙂 Novita jadi makin tau betapa pentingnya EQ untuk kedepannya. cerminya sangat bermanfaat ^^
    ditunggu cermi selanjutnya yah Pak 🙂

  10. Terima kasih atas CerMi nya Pak Endang.
    Walaupun jadi yang kedua comment setelah Bimo tapi saya ingin tetap berkontribusi.

    IQ saya ibaratkan seorang yang pintar.
    EQ saya ibaratkan seorang yang bijak.

    Saya lebih memilih terlihat seperti orang yang bijak daripada orang yang pintar.
    Dengan kebijakan maka kepintaran itu akan dengan sendirinya meningkat tapi jika kita terlalu fokus untuk menjadi pintar sebelum menjadi bijak maka kesombonganlah yang akan didapatkan.

    Sekian dari saya.
    Terima kasih.

  11. Kalau menurut saya kelima-limanya penting. Artinya seseorang yang lemah di salah satunya akan menjadikan kelemahannya!
    Tetapi juga tidak mungkin seseorang yang mendekati sempurna terus kelima-limanya sama. Tentu saja sebagai seorang manusia pasti ada menonjolnya. Nah itulah kelebihan dan kekurangan dari seseorang.
    Pertanyaannya sekarang apakah kelima komponen tersebut merupakan pemberian dari atas yang (mungkin) permanen/tidak bisa diubah-ubah ataukah masih bisa diubah-ubah, maksudnya bisa diperbaiki dengan belajar atau dikoreksi sehingga menjadi lebih bagus?

    • Betul Pak Gun, lima kecerdasan tsb “given” anugrah dari Sang Maha Pencipta. Tapi hanya satu kecerdasan yg sifatnya “permanen” yaitu IQ. Empat kecerdasan lain dapat berubah (meningkat) seiring proses perjalanan hidup individu manusianya. Pertanyaannya sekarang bagaimana cara mengubah (meningkatkan) empat kecerdasan tsb? Jawabannya…..mohon ditunggu yah, saya sedang menyiapkan lagi CerMi lanjutannya……

  12. memang benar IQ sangat penting tapi memang harus diimbangi dengan EQ, thanks for sharing Pak Endang 🙂 iin jadi makin tau betapa pentingnya EQ untuk kedepannya ^^ iin sangat suka baca cermi bapak ini,ditunggu pak cermi-cermi bermanfaat berikutnya ^-^

  13. Saya percaya bahwa memiliki kecerdasan emosional (EQ) yang matang akan membuat kita menjadi orang yang dapat lebih memahami, berempati, dan mampu bernegosiasi dengan orang lain., karna hanya memiliki IQ saja belum cukup 🙂
    makasih pak untuk sharingnya 🙂

    • Ya Hap……..sejatinya begitu. EQ bisa terus ditingkatkan sepanjang hayat dikandung badan. Score IQ? Ya “mentok” diangka segitu-gitu aja……belajar ke manapun di manapun.

  14. wahh cermi Pak Endang sangat bermanfaat sekali, memang masih banyaknya orang yang berfikir dengan IQ tinggi orang pasti akan sukses. tetapi seharusnya IQ yang tinggi juga harus diseimbangi dengan EQ, buat apa punya IQ tinggi tetapi emosi sama sekali tidak bisa terkontrol dengan baik hehe
    Makasih sharing nya pak 🙂

  15. Wah cermi Pa Endang sangat bermanfaat sekali banyak intisari yang didapatkan setelah membaca cermi IQ Tinggi ? Sukses.. 🙂
    Terimakasih atas sharing cerminya Pa Endang 🙂

  16. Kecerdasan emosional digambarkan sebagai kemampuan untuk memahami suatu kondisi perasaan seseorang, bisa terhadap diri sendiri ataupun orang lain. Banyak orang yang salah memposisikan kecerdasan Emosional ini di bawah kecerdasan intelektual. Tetapi, penelitian mengatakan bahwa kecerdasan ini lebih menentukan kesuksesan seseorang dibandingkan dengan kecerdasan sosial. Kecerdasan ini lebih tepat diungkapkan dengan “What I feel” .
    Thanks atas ilmunya pak .

  17. inginkah punya “income” > US$ 29.000 ?

    Pertanyaan yang bagus, dan jawaban saya tidak ingin. hehehe

    Kenapa ?

    Karena saya percaya ukuran sukses bukan dari jumlah income yang di dapat. Tapi bagaimana sikap dan cara kita menghadapi dan menyeimbangkan antara keinginan dan kebutuhan.

    Stigma di masyarakat, stereotype orang yang bergaji besar, rumah elit, istri cantik, mobil sepuluh, saham bermilyar milyar, pasti bahagia.

    Kenyataannya ? Banyak (tidak semua) terjadi anak tumbuh tanpa kontrol, berperilaku kasar, tidak perduli sekitar, terlibat kasus, terjerat pasal, menghadapi meja hijau.

    Hukum Newton 3, ” For every action, there is an equal of opposite reaction.” Apapun yang kita lakukan, hasilnya akan kembali kepada diri kita.

    Manfaatnya Kecerdasan Emosional bagi saya pribadi adalah, menyeimbangkan antara sukses dunia dan akhirat. Antara Wajib dan Sunnah. Antara karir dan keluarga.

    Jadi ketika saya ditanya, maukah bergaji besar ? saya jawab tidak.

    Karena saya percaya, hasil yang sekarang saya dapat, cukup untuk memenuhi kebutuhan baik rohani dan jasmani saat ini.

    CMIIW ya pak, berdasar pengalaman pribadi soalnya hehe 😁

Leave a comment